KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI X DPR RI KE PROPINSI JAWA TIMUR MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2022-2023

Pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2023, SMK Katolik St. Louis Surabaya mendapat kunjungan dari anggota KOmisi  X DPR RI. Kunjungan ini adalah rangkaian  KUNJUNGAN  KERJA  RESES  KOMISI X DPR RI KE PROPINSI JAWA TIMUR MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2022-2023. Hadir dalam kunjungan ini Bapak Dr. DEDE YUSUF MACAN EFFENDI, ST, M.I. Pol  dari Fraksi Demokrat selaku ketua Komisi X DPR RI, Bapak  Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, MM dari fraksi PKS, selaku wakil ketua komisi X DPR RI dan anggota komisi X l, yakni Ibu  PUTI GUNTUR SUKARNO, S.IP dari Fraksi PDIP , Bapak MUHAMMAD NUR PURNAMASIDI dari fraksi Golkar, Ibu Hj. LEDIA HANIFA, A, S.Si, M.Psi. T dari fraksi PKS, Bapak  Dr. H.A. MUJIB ROHMAT dari fraksi Golkar, M.H. – ALI ZAMRONI, S.S os dari fraksi Gerindra, Bapak  Prof. Dr. ZAINUDDIN MALIKI, M.Si dari Fraksi PAN.

 

“Kami kunjungan ini untuk memanfaatkan momentum yang singkat ini untuk lebih tahu tentang  pendidikan vokasi atau SMK. Konsepnya kami mau belanja masalah dan mendapat masukan (dari SMK Sint Louis), karena kami tahu SMK Sint Louis adalah salah satu SMK yang mendapatkan usulan menjadi SMK Pusat Keunggulan. …  Jadi kami ingin mengevaluasi bagaimana yang namanya SMK Pusat Keunggulan. Apa kira-kira yang dirasakan? Manfaat apa yang dirasakan? Memang tadi kami sudah melihat-lihat sedikit (aktivitas di tempat praktek), peralatannya, dan kami juga mau menanyakan tentang pelatihnya. Karena kami kemarin juga mendapati banyak pelatih yang belum bersertificat BNSP”, demikian Pak Dede Yusuf  atau yang lebih akrab disapa Kang Dede menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan Komisi X DPR RI ke SMK St. Louis Surabaya. Lebih lanjut Kang Dede mempersilahkan Pak Agus Rianta, S. Pd selaku kepala sekolah SMK Katolik St. Louis Surabaya untuk menyampaikan segala masukan atau curahan hati sebagai sekolah vokasi yang selama ini telah menjalankan program SMK Pusat Keunggulan.

Bapak Agustinus Rianta selaku kepala sekolah SMK Katolik St. Louis Surabaya kemudian mensyaringkan suka duka selama satu tahun menjadi pelaksana program SMK Pusat Keunggulan. Bahwa selama satu tahun ini ada banyak kegiatan dan pelatihan yang harus dilaksanakan dalam rangkah persiapan menjadi SMK Pusat Keunggulan. Diantara pelatihan Kurikulum Merdeka, workshop teknis untuk program keahlian Design Komunikasi Visual, workshop enterprenuership, magang guru di perusahaan-perusahaan rekanan sekolah untuk guru-guru DKV dan kegiatan-kegiatan lainnya.Beliau juga menyampiakan bahwa untuk kegiatan pelatihan, sekolah berkoordinasi dan mendapat mentor langsung dari BOE Malang dan untuk pendampingan tata kelola bantuan serta pelatihan guru sekolah berada dibawah bimbingan PENS Surabaya. Karena program SMK PK ini SMK St. Louis Surabaya juga mendapat hibah bantuan sejumlah peralatan yang canggih dan mahal untuk jurusan Design Komunikasi Visual. Kendala yang dihadapi selama satu tahun ini diantaranya adalah management waktu dari bapak ibu guru yang harus ekstra ketat. Karena seluruh kegiatan pelatihan dan bimbingan ini dilaksanakan diluar jam normal mengajar bapak ibu guru. “Jadi bapak ibu guru harus siap setiap hari pulang lebih sore dari biasanya, cukup melelahkan, tapi harus tetap dijalani dengan penuh semangat dan iklas. Karena semua ingin belajar dan mau lebih maju”, demikain Pak Agus memberi catatan tambahannya.

Dalam sesi Tanya jawab, Ibu Puti Guntur Sukarno bertanya kepada pak Agus Rianta tentang kesesuaian bidang kerja dan tugas-tugas para siswa saat magang atau PKL di dunia usaha dan industry. “Semua siswa SMK St. Louis dikirimkan ke tempat-tempat PKL yang sesuai dengan jurusan mereka masing-masing. Dan setiap siswa juga didampingi oleh seorang guru yang bertugas untuk memantau dan memonitoring perkembangan mereka di tempat PKL nya. Bila ditemui ada ketidak sesuaian bidang tugas atau kerja mereka, maka bisa dilakukan evaluasi dengan pihak industry dan bisa juga siswa tersebut langsung ditarik dari tempat PKLnya dan dicarikan tempat PKL baru yang lebih sesuai,” jawaban dari Pak Agus. Bapak Syaifullah selaku pengawas sekolah-sekolah SMK di Surabaya juga menyampaikan aspirasinya ke para anggota dewan. Bahwa selama ini masih banyak SMK-SMK lain yang juga membutuhkan bantuan di luar bantuan sarana-prasarana seperti yang didapakatkan oleh Sekolah Pusat Keunggulan. Beliau meminta para anggota dewan untuk juga memperjuangkan nasib SMK-SMK seperti ini.

Pada kesempatan ini bapak Apheles Hugo juga diminta untuk mensharingkan pengalamannya dalam keikutsertaan sebagai CGP (Calon Guru Penggerak) sebagai salah satu program pemerintah di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan. Ada tiga orang guru dari SMK Katolik St. Louis yang ikut dalam program Guru Penggerak ini, yaknni angkatan 6: ibu Katarina Watini, angkatan 7: bapak Apheles Hugo dan Ibu Ratna Kusuma Tamsi.

Para anggota dewan juga mengadakan Kunjungan ke laboratorium dan bengkel-bengkel praktek di SMK St. Louis. Pada kesempatan ini para anggota dewan langsung  dapat melihat aktivitas praktek yang sedang dijalankan oleh para siswa didampingi para guru dan laboran bengkel. Salah satu bengkel yang mendapat dusasi waktu paling lama dikunjungi adalah bengkel praktek  Teknik Pemesinan.

Pada bagian penutup acara Bapak Dr. Dede Yusuf Macan Effendi, ST, M.I. Pol, Bapak  Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM dan  Ibu  Puti Guntur Sukarno, S.IP menerima cindra mata berupa karikatur  wajah masing-masing yang didesign oleh salah seorang siswa kelas XII dari jurusan Multimedia  SMK St. Louis, yaitu Anggita Rosaliana Octaviani. (@Apheles Hugo)