Sambut Raja dalam Minggu Palma

Perarakan Minggu Palma Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya dari halaman SDK Santo Aloysius Surabaya

Bagi umat Katolik, Minggu Palma membuka rangkaian perayaan pekan suci menyambut Hari Raya Paskah. Dalam tradisi Gereja Katolik, Minggu Palma merupakan peringatan mengenangkan peristiwa Yesus memasuki Yerusalem yang disambut secara meriah. Ketika memasuki kota Yerusalem, Yesus yang menunggang keledai jantan meriah disambut bagaikan seorang raja. Keledai melambangkan kelembutan, kesetiaan dan kerelaan membawa beban berat sampai tugas selesai.

Seperti yang dilakukan umat Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya pada Minggu, 3 April 2023 mereka merayakan Minggu Palma. Perarakan dimulai dari halaman SDK Santo Aloysius Jalan Gatotan 26 menuju Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria Jalan Kepanjen. Prosesi dibuka dengan pemberkatan daun palma. “Hari ini kita berkumpul dan bersama umat Allah membuka peringatan misteri Paskah yaitu sengsara dan kebangkitan-Nya melalui peristiwa minggu palma seperti yang dialami Yesus ketika memasuki kota Yerusalem.

Oleh karena itu, marilah kita menyambut Dia dengan khidmat sambil mengenakan peristiwa yang menyelamatkan itu. Dengan demikian, kita berharap dapat memetik hasil salib suci, yakni kebangkitan dan hidup”, ucap Romo Martinus Aluysius Paryanto, CM saat pemberkatan daun palma di halaman SDK Santo Aloysius Surabaya.

Pemberkatan dilakukan dengan menggunakan air suci. Dan Imam atau Asisten Imam berkeliling memerciki daun palma yang dibawa oleh umat. Dalam pemercikan tersebut umat membuat tanda salib tanda berkat. Aspergil nama alat yang digunakan untuk proses pemercikan bisa disebut kuas besar.

Usai pemberkatan, umat yang hadir berjalan kaki menuju gereja sambil membawa daun palma ditangan sambil bernyanyi. “Yerusalem…. Yerusalem lihatlah rajamu hosana terpujilah Engkau pengemban Maha Jaya,” ini adalah nyanyian yang terlontar saat proses berjalan atau iringan membawa daun palma. Ibadat Minggu Palma terdiri atas dua bagian pokok yaitu upacara perarakan palma dan Perayaan Ekaristi. Perarakan dilakukan di luar gedung gereja kemudian dilanjutkan Perayaan Ekaristi di dalam gereja. Masyarakat sekitar antusias mengabadikan perarakan ini melalui smartphone. Pengamanan dilakukan oleh aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya. Umat yang hadir bisa mengikuti dengan khidmat dan merasakan ketenangan selama prosesi ibadat Minggu Palma dan sampai selesainya perayaan ekaristi di gereja. Rangkaian acara ini dapat terlaksana dengan tenang, tertib, dan lancar. (Liputan : Antonius Juventus. F)